Pembunuhan Warga di Papua, Kogabwilhan III: Teroris Pakai Senpi Anggota TNI yang Dirampas

Pembunuhan Warga di Papua, Kogabwilhan III: Teroris Pakai Senpi Anggota TNI yang Dirampas
Pembunuhan Warga di Papua, Kogabwilhan III: Teroris Pakai Senpi Anggota TNI yang Dirampas (Foto : )
Kelompok teroris bersenjata yang tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM), pekan lalu telah menyerang sejumlah warga sipil di Kampung Bingki, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Mereka diketahui telah menembaki para pekerja tambang dan pekerja proyek jembatan PT. Seremoni di Kabupaten Yahukimo yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan satu orang terluka.Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III, Kolonel CZI IGN Suriastawa menyatakan, teroris OPM kelompok Tandius Gwijangge alias Tandius Murib itu ternyata menembaki dengan menggunakan senjata milik Anggota TNI, yang dirampas oleh mereka beberapa waktu lalu."Aksi pembunuhan terhadap pekerja tambang dan pekerja proyek jembatan PT. Seremoni di Kab. Yahukimo yang menyebabkan 4 orang MD (meninggal dunia) dan 1 orang luka tembak,” kata Kolonel CZI IGN Suriastawa, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/6/2021).“Diduga pelakunya adalah Kelompok Tandius Gwijangge alias Tandius Murib. Dimana senjata yang digunakan yaitu senjata milik anggota yang dirampas oleh mereka saat anggota Satgas (Nemangkawi) melakukan pengamanan proyek di Bandara Nop Goliat Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo," sambungnya.Kapen Kogabwilhan III menjelaskan, perampasan senjata milik Anggota TNI itu terjadi ketika kelompok teroris OPM menyerang Satgas yang sedang melaksanakan pengamanan proyek tanggul di Bandara Nop Goliat Dekai, Yahukimo pada tanggal 18 Mei 2021 lalu."Penyerangan itu mengakibatkan dua satgas itu gugur dan 2 pucuk senjata hilang dibawa kelompok itu," ujarnya.Suriastwa menegaskan aksi yang dilakukan OPM itu dapat membuka mata semua pihak bahwa benar kelompok teroris ini merupakan musuh bersama dan harus dilawan bersama agar tidak ada lagi korban."Mereka ini kan teroris, yang tidak ingin Papua dibangun menjadi maju dan sejahtera serta menjadikan masyarakat sipil sebagai korban aksi-aksi terornya," tegasnya, seperti dikutip dari viva.co.id.