Jadi Destinasi Wisata Premium, Begini Penampakan Trotoar Premium di Labuan Bajo NTT

Jadi Destinasi Wisata Premium, Begini Penampakan Trotoar di Labuan Bajo NTT
Jadi Destinasi Wisata Premium, Begini Penampakan Trotoar di Labuan Bajo NTT (Foto : )
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan peningkatan kualitas layanan jalan pada kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, sesuai perintah Presiden Joko Widodo untuk menciptakan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata premium di Tanah Air. Maka peningkatan kualitas layanan jalan juga dilakukan melalui penataan kawasan pedestrian sehingga memiliki trotoar kualitas premium."Layanan jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian lokal di kawasan wisata, seperti Labuan Bajo," kata Basuki, Selasa (15/6/2021), seperti dilansir dari viva.co.id.Salah satu pekerjaan penataan kawasan pedestrian dengan kualitas trotoar yang telah selesai adalah peningkatan jalan, trotoar, dan drainase di Jalan Soekarno Atas sepanjang 2,19 km, Jalan Soekarno Bawah sepanjang 2,01 km, dan Jalan Simpang Pede sepanjang 4,51 km.Basuki menjelaskan, penanganan kawasan pedestrian Jalan Soekarno Atas, Jalan Soekarno Bawah, dan Jalan Simpang Pede, dilaksanakan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT Ditjen Bina Marga sejak tahun 2020 lalu. Konsep penataan trotoar jalan tetap mempertahankan tata hijau dengan ditanami pohon agar teduh."Terutama tanaman lokal seperti Sakura Flores dan Flamboyan," ujarnya.Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional III Provinsi NTT, Yanuar Dwi Putra menjelaskan, perbedaan antara trotoar premium dan trotoar non-premium dibedakan dari material dan desain yang digunakan, yakni di mana trotoar non-premium biasanya menggunakan lantai paving blok."Untuk  trotoar premium menggunakan PJU (penerangan jalan umum) yang bentuknya mirip dengan tongkat ranger di Pulau Komodo, juga menggunakan lantai trotoar dari andesit yakni batu alam yang dibentuk menjadi persegi untuk ditata rapih, dan dilengkapi tempat sampah, serta kursi untuk melihat sunset," kata Yanuar.Lebih lanjut, Yanuar menambahkan, untuk mendukung program mitigasi dampak Pandemi COVID-19, pelaksanaan penataan kawasan pedestrian di Labuan Bajo juga disisipkan kegiatan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan."Karena masyarakat Labuan Bajo banyak yang bergantung pada penghasilan dari sektor pariwisata, pada situasi pandemi seperti saat ini mereka banyak yang pendapatannya berkurang, bahkan kehilangan mata pencaharian. Mereka mendapat penghasilan dengan bekerja menjadi unskilled labour di program padat karya," ujarnya.Diketahui, selain penanganan jalan, trotoar, dan drainase di dalam kota, Kementerian PUPR melalui BPJN NTT juga meningkatkan jaringan jalan yang terhubung dengan kawasan sekitar Labuan Bajo. Pada tahun 2021 terdapat dua paket kegiatan infrastruktur jalan, yakni pengaspalan Jalan Labuan Bajo - Terang-Pelabuhan Bari sepanjang 1,8 km dan Preservasi Jalan Labuan Bajo-Malwatar-Kota Ruteng sepanjang 107,5 km.Rencananya juga akan dibangun Jalan Labuan Bajo-Tanah Mori menggunakan dana Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai persiapan Labuan Bajo menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023 mendatang.