Angka Kematian Tinggi, Tenaga Pemulasaraan Garut Kerja 24 jam

Sejumlah tenaga pemulasaran jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Slamet Garut sedang mempersiapkan diri untuk mengurus jenazah pasien Covid-19. ( Foto: Taufiq Hidaya
Sejumlah tenaga pemulasaran jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Slamet Garut sedang mempersiapkan diri untuk mengurus jenazah pasien Covid-19. ( Foto: Taufiq Hidaya (Foto : )
Lonjakan Kasus Covid-19 di Kota Garut tinggi, angka kematian pun meningkat. Kurangnya SDM, tenaga pemulasaran kerja 24 jam tanpa libur.
Angka kasus positif Covid-19 di Kota Garut, Jawa Barat, pekan ini terus mengalami peningkatan.Peningkatan warga yang terinfeksi Covid-19 pun dibarengi dengan tingginya angka kematian akibat virus Corona.Rusam Sakit Umum Daerah Slamet Garut yang merupakan rumah sakit milik pemerintah di Kabupaten Garut menjadi rumah sakit isolasi bagi pasien positif covid mulai kewalahan.Terutama pada bagian forensik yang menjadi bagian pemulasaraan jenazah Covid- 19. Musabab, minimnya tenaga pemulasaran, membuat mereka harus bekerja selama 24 jam tanpa libur.Angka kematian pekan ini mencapai 12 sampai 17 jenazaah per harinya.“Pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia merupakan pasien yang memiliki gejala berat. Tenaga kesehatan di bidang forensik pemulasaraan yang terbatas, membuat jenazah dimulasaran di rumah sakit harus antre, “ ujar Indra, pegawai bagian umum RSUD Slamert, Garut. Selasa (15/6) Siang.Angka penambahan pasien Covid-19 hari ini pun, tercatat rekor tinggi. 370 pasien terinfeksi Covid-19 dengan angka kematian 17 pasien positif covid 19.Kasus positif covid- 19 di Kota Garut secara keseluruhan hari ini tottal mencapai 12. 718 pasien.Angka kasus positif covid-19 di Kota Garut terus melonjak pasca libur lebaran.Termasuk pasca pilkades serentak 8 juni 2021 kemarin. Namun Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Garut belum mengkonfirmasi klaster pasca pilkades serentak di 216 desa.T
aufiq Hidayah | Garut