Jadi Pangkostrad, Kendaraan Komodo Brimob Mengarak Mayjen TNI Dudung Abdurachman

Jadi Pangkostrad, Kendaraan Komodo Brimob Mengarak Mayjen TNI Dudung Abdurachman
Jadi Pangkostrad, Kendaraan Komodo Brimob Mengarak Mayjen TNI Dudung Abdurachman (Foto : )
Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Fadil Imran melepas teman duetnya Mayjen TNI Dudung Abdurachman yang kini menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Markas Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya menggelar acara ‘Penghantaran Warga Kehormatan Polda Metro Jaya Mayjen TNI Dudung sebagai Pangkostrad.’Irjen Muhammad Fadil Imran mengatakan, suatu kehormatan bagi pihaknya dapat menghantarkan kepergian Mayjen TNI Dudung Abdurachman, dari Pangdam Jaya, untuk memegang jabatan baru sebagai Pangkostrad."Polda Metro Jaya menjadi saksi hari ini, kami melepas seorang perwira tinggi yang memiliki dedikasi yang luar biasa untuk menjaga negeri. Tidak ada cara yang terindah dan terhormat bagi kami selain melepas dengan sederhana namun penuh dengan makna," kata Fadil, di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (11/6/2021).Fadil Imran mengatakan, Mayjen TNI Dudung Abdurachman bukan sekedar Pangdam Jaya bagi seluruh anggota Polda Metro Jaya. Namun sosoknya dinilai berhasil menjadi tauladan dan kebanggaan dalam menjaga keamaan di wilayah hukum Metro Jaya.Fadil Imran kemudian mendoakan Dudung Abdurachman agar di tempat barunya dapat berkarya untuk negeri. "Terbanglah tinggi Garudaku untuk melindungi ibu pertiwi," ujarnya.Sementara itu, Pangkostrad Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat yang mempunyai pasukan yang begitu besar, dirinya akan membantu Kodam Jaya Jayakarta dalam rangka bersinergi dengan Kepolisian, dengan Polda Metro Jaya.Dia berkata siapapun yang mencoba mengganggu dan mengoyak persatuan serta kesatuan, maka TNI-Polri akan terdepan hadir membela rakyat.“Saya yakin ini bisa dilakukan karena di hati kita semua hanya satu, tegaknya negara kesatuan republik Indonesia," tutur Dudung. 
Emzy Ardiwinata dan Putra Dwi Laksana | Jakarta