Jika Membandel, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Ancam Tutup Tempat Wisata

Jika Membandel, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Ancam Tutup Tempat Wisata (Foto Dok. BNPB)
Jika Membandel, Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Ancam Tutup Tempat Wisata (Foto Dok. BNPB) (Foto : )
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo, meminta Satgas Covid-19 daerah berani mengambil tindakan tegas. Yakni terhadap tempat wisata yang melanggar protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Hal itu disampaikan Doni Monardo dalam bincang-bincang bertajuk "Antisipasi Mobilitas Masyarakat dan Pencegahan Lonjakan Kasus CovidD-19 Pasca-Libur Lebaran", yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu (15/5/2021)."Sekali lagi kami harapkan seluruh Satgas Covid-19 di daerah. Terutama unsur Polda harus berani mengambil keputusan melakukan langkah-langkah penertiban. Bahkan bila perlu apabila membahayakan keselamatan masyarakat lebih baik ditutup saja," kata Doni.Doni juga meminta pemerintah daerah untuk menjaga kapasitas pengunjung tempat wisata agar tidak melampaui 50 persen."Kita harapkan pengelola-pengelola pariwisata pun bisa bekerja sama," katanya.Sejauh ini, kata dalam strategi antara gas dan rem dalam melawan Covid-19 sudah cukup berhasil. Maka itu, kepedulian daerah untuk menaati semua peraturan atau kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat dapat terlaksana dengan baik."Karena kalau kasus aktif meningkat, otomatis semuanya akan mundur lagi," katanya.Menurut Doni, dukungan tidak hanya dukungan dari daerah, tapi juga dari seluruh komponen masyarakat. Yakni untuk setiap saat menerapkan dan mengingatkan tentang mematuhi protokol kesehatan dapat memerangi pandemi Covid-19."Hanya saling mengingatkan kita bisa mengurangi risiko dan Insya Allah kita mampu mengendalikan kasus Covid-19," katanya.Ia berharap kasus Covid -19 dapat terus menurun hingga Agustus tahun ini. Sehingga menjadi kado bagi perayaan kemerdekaan bangsa Indonesia."Kami yakin dengan adanya sistem yang terintegrasi maka semua kendala yang ada di lapangan akan bisa dipecahkan dengan lebih mudah," pungkas Doni, seperti dikutip dari Antara.