Ada 54 Kasus Positif, Acara Pengajian di Cianjur Jadi Klaster Baru Covid-19

Ada 54 Kasus Positif, Acara Pengajian di Cianjur Jadi Klaster Baru Covid-19 (Foto Ilustrasi Swab Test)
Ada 54 Kasus Positif, Acara Pengajian di Cianjur Jadi Klaster Baru Covid-19 (Foto Ilustrasi Swab Test) (Foto : )
Satgas Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menemukan klaster baru dari kelompok acara pengajian di Desa Sukajadi. Yakni sebanyak 54 warga terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal itu diketahui setelah dilakukan tes cepat antigen, yang sebagian besar dari mereka diketahui rutin mengikuti pengajian.Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, mengatakan, tentang penemuan klaster pengajian tersebut.Menurutnya hal itu berawal ketika seorang warga mengeluhkan kehilangan penciuman dan gejala yang mengarah ke virus corona. Sehingga dia memeriksakan diri ke puskesmas setempat."Setelah dilakukan tes cepat antigen, warga tersebut dinyatakan positif Covid-19. Dan segera dilakukan penelusuran karena informasi dari yang bersangkutan masih bayak anggota pengajian yang mengeluhkan hal yang sama," katanya, Sabtu (1/5/2021), seperti dikutip dari Antara.Tim Gugus Tugas Kecamatan Cibinong langsung melakukan penelusuran dan menemukan 49 orang warga di satu kampung di Desa Sukajadi, positif Covid-19.Hal itu berdasarkan hasil setelah dilakukan tes cepat antigen serta lima orang lainnya di kampung sebelahnya yang diketahui rutin mengikuti pengajian.Total warga yang terpapar sebanyak 54 orang, sehingga langsung dilakukan isolasi mandiri di bawah pengawasan gugus tugas dan Satgas Covid-19 Cianjur.Sedangkan penelusuran tetap dilakukan dari mana awalnya pasien yang sebagian besar ibu rumah itu tertular pertama kali."Ini merupakan kelompok pengajian rutin ibu-ibu yang kerap digelar di desa tersebut. Kami masih menelusuri dan mendalami siapa yang pertama kali terpapar, nanti akan ditemukan dari riwayat perjalanan dan lain-lain," kata Yusman.Pihaknya menduga penularan terjadi saat libur panjang dan saat warga menjalankan tradisi papajar. Atau tradisi jalan-jalan dan makan di tempat wisata sebelum masuknya bulan puasa. Namun hal tersebut akan ditelusuri, sehingga antisipasi terus dilakukan.