Pandemi Covid-19, Perayaan Hari Jadi Nahdlatul Wathan ke-68 Digelar Virtual

(Hari Jadi Nahdlatul Wathan ke-68/ Foto: Istimewa)
(Hari Jadi Nahdlatul Wathan ke-68/ Foto: Istimewa) (Foto : )
Syaikhuna Tuan Guru Bajang menginstruksikan semua warga Nahdlatul Wathan di seluruh nusantara dan luar negeri untuk membaca hizib secara serentak mulai pukul 08.00 Wita
Meski dalam suasana pandemi Covid-19, puncak peringatan hari jadi (HADI)Nahdlatul Wathan ke-68 yang digelar secara virtual tidak menyurutkan semangat warga NW untuk merayakannya pada 1 Maret 2021.Perayaan HADI tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang melibatkan jamaah NW berkumpul mendengar pengajian. Tahun ini, momentum perayaan HADI akan memanfaatkan layanan  platform teknologi virtual."Termasuk untuk kegiatan pra HADI yang kemaren  dilakukan Webinar tentang pesantren, kemudian lomba klip video Mars HADI NW via online. Semua beragam kegiatan tersebut sebagai ikhtiar keluarga besar NW  dalam  memutus mata rantai penyebaran Covid- 19," kata Ketua PWNW NTB, TGH LG Khairul Fatihin, di sela persiapan HADI NW,  Minggu (28/02/2021).Sementara itu Ketua Umum PBNW, Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH LG Muhammad Zainuddin Atsani, menginstruksikan semua warga Nahdlatul Wathan di seluruh nusantara dan di luar negeri untuk membaca hizib secara serentak yang dimulai pukul 08.00 Wita di tempat masing-masing."Ini (pembacaan Hizib NW red) serentak atau istilah yang kami buat Nusantara Berhizib saat perayaan HADI ke 51 pada tahun 2017 lalu, sebagai bentuk kesyukuran atas masih eksisnya organisasi NW yang dirikan Ninikda Maulanasyaikh Pahlawan Nasional asal NTB pada 1 Maret 1953 silam," katanya. Pria yang akrab disapa Syaikhuna Tuan Guru Bajang ini menambahkan kegiatan secara virtual ini dilakukan guna mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai  penyebaran virus Covid-19."Jadi kami imbau kepada warga NW di seluruh pelosok Nusantara agar tetap menjaga protoko l kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Jangan lengah karena covid-19 ini memang ada dan sangat berbahaya," tukasnya.