Perkenalkan Whitney Wolfe Herd, Miliarder Termuda di Dunia yang Kaya Karena Usaha Sendiri

Perkenalkan Whitney Wolfe Herd, Miliarder Termuda di Dunia yang Kaya Karena Usaha Sendiri
Perkenalkan Whitney Wolfe Herd, Miliarder Termuda di Dunia yang Kaya Karena Usaha Sendiri (Foto : )
Whitney Wolfe Herd yang berusia 31 tahun, kini menjadi ‘the world’s youngest self made billionaire’ atau miliarder termuda dengan usahanya sendiri dan bukan berasal dari warisan.
Perusahaan aplikasi kencan Bumble telah melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa saham Amerika Serikat (AS), pada Kamis (11/2/2021) waktu setempat. Hal itu membuat CEO sekaligus pendiri dari Bumble, Whitney Wolfe Herd menjadi miliarder termuda di usia 31 tahun.Dilansir dari
Forbes , Senin (15/2/2021), Whitney menjadi ‘the world’s youngest self made billionaire’ atau miliarder termuda dengan usahanya sendiri dan bukan berasal dari warisan. Harga saham Bumble sempat melesat di awal perdagangan, dan membuat total nilai kekayaan Wolfe Herd mencapai 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21 triliun.Selain menjadi miliarder termuda dari usahanya sendiri, Whitney juga menjadi CEO perempuan termuda pertama yang membawa sebuah perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di bursa saham AS.Bumble merupakan sebuah aplikasi kencan terbesar kedua yang go public, setelah induk perusahaan Match.com, Match Group, IPO di tahun 2015 lalu. Sebelumnya, Match Group juga sempat mencoba untuk membeli perusahaan Bumble di tahun 2017 dalam kisaran harga 450 juta dollar AS.Kapitalisasi pasar Bumble saat ini mencapai 8,6 miliar dollar AS. Sementara Match Group, yang juga memiliki aplikasi kencan Tinder saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar 45 miliar dollar AS.Whitney mendirikan Bumble di tahun 2014, setelah dirinya menggugat Tinder, yang sebelumnya menjadi tempat ia bekerja, dengan tuduhan pelecehan seksual. Dia menyatakan bahwa mantan bos dan pacarnya, Justin Mateen, telah mengirim ancaman, teks yang menghina, dan mencabut gelar pendiri bersama Tinder. Tinder  membantah tuduhan itu, dan kasus kemudian diselesaikan dengan cepat dan rahasia.Setelah meninggalkan Tinder, Whitney bekerja dengan Andrey Andreev untuk memulai Bumble. Andrey Andreev adalah seorang miliarder Rusia yang berbasis di London yang telah membangun aplikasi kencan online yang sukses untuk pasar Eropa dan Amerika latin.