Paus Meminta Joe Biden Dorong Perdamaian dan Rekonsiliasi di AS dan Dunia

Paus mohon Biden
Paus mohon Biden (Foto : )
Paus Fransiskus meminta Joe Biden sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat, mendorong Perdamaian dan Rekonsiliasi di Negeri Panam Sam itu dan Dunia.
Paus menyampaikan ucapan selamat dan jaminan doa agar Tuhan Yang Masa Esa memberikan kebijaksanaan dan kekuatan dalam menjalankan jabatan tinggi.“Pada kesempatan pelantikan Anda sebagai Presiden ke-46 AS, saya sampaikan ucapan selamat dan jaminan doa agar Tuhan Yang Mahakuasa memberikan kebijaksanaan dan kekuatan dalam menjalankan jabatan tinggi Anda.” demikian Paus Fransiskus membuka pesannya kepada Presiden AS Joe Biden, Rabu (20/1/2021),Dua orang Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Harris, mengambil sumpah dan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden ke-46. Pelantikan Biden terjadi saat perpecahan intens di AS.Saat Kongres mengesahkan hasil pemilihan presiden, 6 Januari, pendukung Presiden Donald Trump menyerbu dan menduduki Gedung Capitol di Washington DC beberapa jam.Paus kecam kekerasan ini dalam Angelus 10 Januari. Setelah serangan di Capitol, yang akibatkan lima orang meninggal, Wakil Rakyat memakzulkan Donald Trump atas tuduhan 'menghasut pemberontakan.'Dalam pesan  kepada Presiden Biden, Paus berharap “di bawah kepemimpinan Anda, rakyat Amerika terus mendapatkan kekuatan dari nilai-nilai politik, etika dan agama yang luhur yang telah menginspirasi bangsa sejak didirikan.” AS rayakan 244 tahun demokrasi sejak berdiri tahun 1776.Presiden Biden naiki jabatan itu saat AS memerangi salah satu dari krisis virus corona terbesar di dunia yang sudah membunuh 402 ribu orang di AS dan 24 juta lebih kasus terkonfirmasi.“Di saat krisis besar keluarga manusia perlu tanggapan berpandangan jauh dan bersatu,” tulis Paus, “Saya berdoa agar keputusan Anda dipandu oleh kepedulian untuk bangun masyarakat yang ditandai keadilan dan kebebasan otentik, dan penghormatan tiada henti pada hak dan martabat tiap orang, terutama yang miskin, rentan, yang miskin, rentan, dan tidak bersuara dilansir dari PEN@ Katolik/pcp/Vatican News.