Pencarian Dihentikan, Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182 Tetap Berlanjut

puing baru
puing baru (Foto : )
Setelah pencarian puing dan korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dihentikan kemarin, identifikasi korban terus berlanjut hingga sepekan ke depan.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati terus melanjutkan proses identifikasi korban Sriwijaya Air SJ 182.Hingga kini RS Polri sudah menerima 325 kantong bagian tubuh manusia dan 274 kantong properti atau barang milik korban,Dari 62 orang penumpang dan awak pesawat, sejauh ini RS Polri telah berhasil mengidentifikasi 47 orang. Sebanyak 36 jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga.Menurut Komandan DVI Pusdokkes Polri, Kombes Hery Wijatmoko, pihaknya juga menerima 174 data antemortem yang diberikan keluarga korban.Sedangkan sampel posmorten korban ada 540 dan membutuhkan waktu untuk menganalisa dan mencocokkan datanya.Hery mengatakan,  RS Polri akan terus melakukan identifikasi hingga sepekan ke depan.Sementara keluarga korban melakukan tabur bunga di Kepulauan Seribu pagi tadi.Dengan menumpang KRI Semarang, para keluarga korban menaburkan bunga ke perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang, yang diduga jadi titik jatuhnya pesawat.Selain keluarga korban, perwakilan kru pesawat dan manajemen Sriwijaya Air dan Nam Air, Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), TNI Angkatan Laut, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, dan Jasa Raharja juga hadir."Tabur bunga ini sebagai penghormatan terakhir kepada penumpang Sriwijaya Air SJ-182," kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena, seperti dilansir Antara, Jumat (22/1/2021).Sebelumnya pemerintah secara resmi menutup operasi pencarian dan penyelamatan korban Sriwijaya Air SJ 182 kemarin setelah upaya pencarian sempat diperpanjang selama 6 hari.Pesawat Sriwijaya Air dengan registrasi PK-CLC jatuh saat baru beberapa menit mengudara dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1/2021) lalu.Pesawat  jenis Boeing 737-500 yang terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat itu, sedang membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 awak. Simon Tobing I Jakarta