Tragis, Ditolak 10 Rumah Sakit, Seorang Warga Positif Covid-19 Meninggal Dunia

Tragis, Ditolak 10 Rumah Sakit, Seorang Warga Positif Covid-19 Meninggal Dunia (Foto Ilustrasi Pemakaman Jenazah - Dok. Dinsos Bantul)
Tragis, Ditolak 10 Rumah Sakit, Seorang Warga Positif Covid-19 Meninggal Dunia (Foto Ilustrasi Pemakaman Jenazah - Dok. Dinsos Bantul) (Foto : )
Fakta tragis ditemukan sehingga tim Lapor Covid-19 dan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) mengeluarkan peringatan.
Dalam peringatan itu, mereka menyatakan bahwa saat ini layanan kesehatan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dalam kondisi genting.Lonjakan kasus Covid-19 yang tak terkendali membuat rumah sakit tak mampu menampung pasien.Situasi ini memengaruhi keselamatan masyarakat, karena terhambatnya upaya penanganan segera, baik bagi pasien Covid-19 maupun yang bukan.Tim Lapor Covid-19 bahkan menyebutkan dalam waktu singkat sejak akhir Desember 2020 hingga awal Januari 2021. Tercatat ada sebanyak 23 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit karena penuh.Ironisnya lagi beberapa pasien meninggal di perjalanan, serta meninggal di rumah karena ditolak rumah sakit. Misalnya, salah seorang keluarga pasien di Depok yang melaporkan, pada 3 Januari 2021.Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa pasien meninggal di taksi daring setelah ditolak di 10 rumah sakit rujukan Covid-19. Sejumlah laporan terkait kasus tersebut datang dari wilayah Jabodetabek. Juga di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.Sementara itu, menanggapi adanya warga Depok yang meninggal di taksi online setelah sempat ditolak 10 rumah sakit. Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengaku belum tahu.“Saya aja lagi mencari identitasnya, saya enggak tahu. Tadi sudah ada nama dokter yang jadi sumbernya, tapi dia kasih lagi ke orang lain. Tapi kayaknya tertutup banget data-datanya,” kata Novarita ketika dikonfirmasi, Sabtu (16/1/2021).“Apakah memang tidak ada perhatian atau dia pergi ke rumah sakit inisiatif sendiri atau seperti apa, kan belum tahu ini,” tanyanya.Novarita menduga, jika pun informasi itu benar kemungkinan pasien tidak sabar menunggu layanan rumah sakit.“Karena kan memang sekarang ini di IGD (Instalasi Gawat Darurat) ramai banget. Akhirnya dia nyari-nyari kali dan begitu terus sampai 10 rumah sakit,” ujarnya, seperti dikutip dari VIVA.co.id.Namun hal itu baru bisa dipastikan setelah data pasien atau keluarganya diketahui.