Nadya Hutagalung Jelajah Bukit Timah di Singapura

Nadya Hutagalung
Nadya Hutagalung (Foto : )
Nadya  Hutagalung di tengah aktivitas yang padat, ia menyempatkan diri bersama sahabatnya bercengkrama dengan alam dengan mengunjungi Bukit Timah di Singapura.
Nadya Hutagalung di tengah aktifitasnya yang padat, ia menyempatkan diri bersama sahabatnya bercengkrama dengan alam dengan mengunjungi Bukit Timah di Singapura.Bukit Timah adalah sebuah cagar alam kecil seluas 1,64 kilometer persegi di dekat pusat geografis dari negara kota Singapura, terletak di lereng Bukit Timah, bukit tertinggi Singapura yang memiliki ketinggian 163,63 meter, dan bagian wilayah sekitarnya.Nadya berbagi cerita dan menggungah beberapa foto di akun media sosialnya saat berada di hutan primer terbesar yang tersisa di Singapura (29/10/2020).“Merasa seperti terjebak di hutan beton? Ayo panjat "The Bump" seperti yang disebut @iampaigeparker!”,tulis Nadya di awal akunnya.Perjalanan Nadya kali ini menggingatkan kembali kenangannya saat pertama kali berada di Singapura.“Pagi ini saya melakukan perjalanan pertama saya di Singapura! Percayakah Anda bahwa saya telah tinggal di pulau ini sejak 1995 dan hari ini adalah pertama kalinya saya memberanikan diri menjelajahinya sedemikian rupa". ungkap Nadya.Raut wajah kebahagian nampak pada foto mereka yang menaungi persahabatan lima sekawan di dalam perjalanan.“Kami menuju Bukit Timah Summit, titik tertinggi di Singapura. Kedengarannya mewah ya?. Tapi rute yang kami ambil sangat mudah dan saya sangat tergoda untuk pergi ke jalan setapak (lain kali!).Saya sangat senang melakukannya dan saya senang mengetahui bahwa masih banyak lagi yang harus dijelajahi`’, kata Nadya .Nadya memulai pagi dengan cara ini adalah cara yang menyenangkan dan cara yang luar biasa untuk terhubung dengan teman baru dan lama.“ Saat kami menuruni bukit @leannerobers, pendiri @shelovestech dan saya sangat terlibat dalam percakapan tentang
Women in Tech yang berfokus untuk menciptakan pengaruh di dunia mereka sehingga Leanne bahkan tidak menyadari bahwa kami berada di titik akhir”.tutur Nadya.Percakapan yang baik tentunya merupakan nilai tambah, tetapi saya dapat membayangkan bahwa jalan-jalan sendirian juga akan menjadi mimpi.Tambah  Nadya“Juga bisa menutup cincin saya di pagi hari”.“Satu tip, kita semua tahu kita perlu membawa topeng kita.. tapi tolong, tolong gesek untuk melihat apa yang tidak boleh dilakukan”,pungkas Nadya Hutagalung.