Gelandang PS TIRA Rezky Ikhwan Tak Sabar Kembali Berlaga di Liga 1

Gelandang PS TIRA Rezky Ikhwan tak sabar kembali menikmati atmosfer kompetisi
Gelandang PS TIRA Rezky Ikhwan tak sabar kembali menikmati atmosfer kompetisi (Foto : )
Gelandang PS TIRA Rezky Ikhwan tak sabar kembali berlaga di Liga 1. Terhentinya kompetisi Liga 1 tanpa kepastian membuat para pemain mengalami kesulitan ekonomi.
Keputusan PSSI menunda rencana kick off lanjutan Liga 1 mulai 1 Oktober 2020 menjadi awal November atau Desember  membuat para pemain menanti kompetisi dalam ketidak pastian. PSSI menunggu keluarnya ijin resmi kompetisi dari pihak kepolisian untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 musim 2020.Gelandang PS TIRA, Rezky Ikhwan mengaku tidak sabar kembali menikmati atmosfer kompetisi Liga 1. Apalagi setelah PSSI memutuskan lanjutan Extraordinary Competition Liga 1 2020 usai disepakati dalam Extraordinary Club Meeting beberapa waktu lalu.Gelandang berusia 27 tahun tersebut berharap lanjutan Liga 1 2020 bisa berjalan dengan lancar. Berkaca dari ditundanya lanjutan kompetisi pada 1 Oktober lalu, dia berharap semua pihak dapat mendukung.“Saya sangat bersyukur ada harapan kompetisi dilanjutkan. Mudah-mudahan tidak kejadian lagi, maksudnya normal kembali aktivitasnya. Semua aspek, pihak-pihak terkait harus mau mendukung terlaksananya liga,” kata Rezky Ikhwan.Eks pemain Persika Karawang ini menjelaskan banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari sepak bola menghadapi kesulitan ekonomi. Ditengah kondisi pandemi Covid-19 dan tidak adanya kompetisi tentu berdampak pada kondisi finansial para pemain sepak bola profesional.“Dampaknya besar kalau Liga 1 tidak dilanjutkan. Pasti banyak yang akan kehilangan pekerjaan. Karena sebagai pesepak bola ya harus bermain, bermain itu ya di kompetisi. Di masa sulit seperti ini tentu sangat susah mencari pekerjaan lain,” ungkap Rezky.Rezky saat ini juga terus menjaga kondisi kebugarannya dengan mengikuti program latihan tim. Dia mengaku sudah tak sabar ingin kembali berlaga karena sudah merasa jenuh dengan kegiatan latihan saja.“Latihan kita masih rutin, mengikuti instruksi pelatih. Saya sudah tidak sabar untuk berkompetisi. Karena pasti jenuh, hanya berlatih saja,” tambah Rezky.