Belum Ada Korporasi Petani dan Nelayan, Jokowi: Contoh Malaysia dan Spanyol

jokowi ratas korporasi
jokowi ratas korporasi (Foto : )
Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin petani dan nelayan didorong untuk berkelompok dan berada dalam sebuah korporasi. Ia meminta jajarannya mencontoh Malaysia dan Spanyol.
Dalam rapat terbatas yang digelar secara virtual, Selasa (6/10/2020) pagi, Presiden Jokowi mengatakan, sektor pertanian jadi penyumbang tertinggi ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.Menurutnya, pada kuartal II 2020 sektor pertanian dapat tumbuh 16,24 persen. Karena itu momentumnya perlu dijaga, sehingga berdampak signifikan terhadap kesejahteraan petani dan nelayan.Karena itu, Jokowi ingin agar para petani dan nelayan didorong untuk berkelompok dalam jumlah yang besar dan berada dalam sebuah korporasi.Sehingga diperoleh skala ekonomi yang efisien, yang mempermudah mereka mengakses pembiayaan, teknologi, hingga sampai pemasaran."Saya melihat korporasi petani dan nelayan belum berjalan di lapangan. memang ada kelompok tani dan nelayan. Namun belum terbangun model bisnis yang terhubung dengn BUMN dan swasta besar," katanya yang disiarkan akun Sekretariat Presiden di YouTube.Karena itu Jokowi kembali meminta jajarannya mencontoh negara lain seperti di Malaysia dan Spanyol."Saya sebetulnya sudah perintahkan beberapa tahun lalu untuk melihat Felda di Malaysia, untuk melihat korporasi sapi di Spanyol. Model-model bisnis yang bagus seperti itu gampang kita tiru, tapi saya gak tau sampai sekarang model tersebut belum kita buat 1 atau 2 contohnya," katanya lagi.