OPINI - Gatot Nurmantyo, PKI dan Jurnalis Mazhab Viralisme!

Gatot Nurmantyo, PKI dan Jurnalis Mazhab Viralisme!
Gatot Nurmantyo, PKI dan Jurnalis Mazhab Viralisme! (Foto : )

Merrill menerima Missouri Honor Medal for Distinguished Service in Journalism pada tahun 1996. Ini adalah salah satu penghargaan tertinggi di bidang pendidikan Universitas Missouri.

Nah! Dalam kasus Gatot Nurmantyo, kalian para jurnalis mesti melakukan riset, mencari fakta-fakta dari apa yang diungkapkan Gatot. Apakah benar demikian, PKI telah bangkit? Apa buktinya? Tandingkan dengan riset-riset yang telah kalian kumpulkan.Jurnalis harus bekerja bebas dan independen. Tentunya, disertai pertimbangan akal sehat, kepekaan serta komitmen sebagai penyampai informasi. Jangan hanya mengejar viral!Akibatnya, kalian akan menjadi bahan tertawaan, cibiran jika apa yang disampaikan narasumber berubah, berbalik, menjadi bumerang yang menegasi tulisan atau pemberitaan kalian.Dalam kasus Gatot soal PKI, suatu masa dituliskan besar-besar bahwa PKI hanyalah embusan omong kosong demi mengadu domba bangsa. Lalu di masa berikutnya narasumber yang sama mengatakan telah munculnya ideologi dan gerakan-gerakan PKI, dan kalian menulisnya, memberitakannya. Dan masa selanjutnya, kalian menulis curhatan narasumber itu soal pencopotan jabatan terkait kebijakannya.Sadarkah bahwa ada pernyataan yang berubah, tidak konsisten dari narasumber ini? Sadarkah pula bahwa kalian sedang ditunggangi untuk kepentingan tertentu? Sadarkah pula bahwa kalian tidak melakukan jurnalisme makna? Jurnalisme yang paham duduk perkaranya?Celakalah, jika jurnalis hanyalah menjadi pekerjaan, bukan profesi. Profesi seorang jurnalis atau wartawan tidak hanya mampu mencari berita, tetapi juga harus mampu menulis dengan baik, obyektif, akurat, orisinil.Riset dan membaca adalah jalan bagi seorang jurnalis untuk mengasah kemampuan menulisnya. Menulis informasi yang bernilai, bermanfaat bagi banyak orang.Pahami bahwa jurnalis atau wartawan berbeda dengan sekedar penulis. Jurnalis "berperang" untuk memenangi informasi. Sedangkan penulis tak beda dari tukang ketik.Terima kasih, Gatot Nurmantyo. Kalau boleh kasih saran, isu kebangkitan PKI tak marketable untuk jualan politik, sudah usang. Saat ini masyarakat lebih takut tidak bisa makan dibanding memikirkan isu PKI.Percayalah!
Ardianto Budi Susetyo, Jurnalis.