Tersenyumlah! Bahkan Senyuman Palsu Bisa Meningkatkan Emosi Positif dalam Diri

Tersenyumlah! Bahkan Senyuman Palsu Bisa Meningkatkan Emosi Positif dalam Diri
Tersenyumlah! Bahkan Senyuman Palsu Bisa Meningkatkan Emosi Positif dalam Diri (Foto : )
Hasil penelitian terbaru mengungkap bahwa tersenyum, meskipun itu hanya senyuman palsu, akan memberikan banyak emosi positif dalam diri kita.
Tersenyum disebut mampu memberikan efek positif terhadap diri, bahkan walaupun itu hanya senyuman palsu. Penelitian terbaru yang terbit di jurnal Experimental Psychology menemukan bahwa pura-pura tersenyum akan mempengaruhi bagian otak yang berkaitan dengan suasana hati.Studi yang dipimpin tim ilmuwan dari University of South Australia ini menegaskan bahwa senyuman palsu pada dasarnya dapat mengelabui pikiran kita untuk menerima ekspresi wajah dan bahasa tubuh orang lain secara lebih positif. Hal ini pada akhirnya meningkatkan suasan hati dengan sendirinya.Dalam eksperimen tersebut, para peneliti mengumpulkan sekelompok peserta dan meminta mereka untuk meletakkan pena di antara gigi. Jika saat ini Anda mengikuti cara ini, Anda akan merasakan menggigit pena dapat memaksa wajah tersenyum.Responden kemudian diminta mengevaluasi ekspresi wajah dan gerakan orang lain, baik dengan pena di mulut atau tidak. Dilansir IFL Science, Jumat (14/8/2020), hasil penelitian menunjukkam bahwa ketika responden menggigit pena di mulut, mereka akan melihat ekspresi wajah dan gerakan orang lain secara lebih positif.Dengan memaksa wajah tersenyum, eksperimen tersebut meningkatkan pandangan peserta terhadap orang lain ke arah positif, terlepas dari kondisi mental masing-masing peserta. Temuan ini menunjukkan bahwa tersenyum, meskipun palsu memberikan banyak emosi positif dalam diri kita.“Ketika otot mengatakan Anda bahagia, Anda cenderung melihat dunia di sekitar dengan cara lebih positif,” kata ketua penelitian, Dr Marmolejo-Ramos dalam sebuah pernyataan.“Dalam penelitian ini, kami menemukan bahwa saat Anda tersenyum meski terpaksa, hal itu merangsang pusat emosional otak (amigdala) yang melepaskan neurotransmitter untuk mendorong keadaan emosional yang positif,” imbuhnya.