Pirelli Enggan Disudutkan dalam Tragedi Pecah Ban Lewis Hamilton

20200805_193648
20200805_193648 (Foto : )

antvklik.com - Pirelli langsung bereaksi ketika terjadi insiden pecah ban balapan Formula 1 di Sirkuit Silverston, Inggris Ahad pekan lalu. Sebagai pemesok ban Formula 1, Pirelli perlu menjernihkan keruhnya persoalan ban, meskipun Hamilton juara saat itu. Hamilton menjuarai balapan di Silverstone itu setelah memaksa mobilnya melaju dengan tiga ban karena ban depan kirinya pecah pada 3,8 km jelang finis.

Dua lap sebelum itu, rekan satu timnya di Mercedes, Valtteri Bottas kehilangan peluang finis runner-up setelah mengalami masalah serupa, hingga akhirnya pembalap berpaspor Finlandia itu finis P11. Insiden pecah ban ketiga hari itu menimpa pebalap McLaren Carlos Sainz ketika mempertahankan P4 dari serangan rekan satu timnya, Lando Norris dan Daniel Ricciardo dari tim Renault dengan dua lap tersisa. Pembalap Spanyol itu akhirnya kehilangan begitu banyak posisi dan finis P13.

Pirelli menyatakan jika pemakaian ban yang terlalu lama sebagai biang keladinya. "Alasan utama adalah serangkaian kondisi balapan tiap individu yang menyebabkan pemakaian yang sangat lama dari ban set kedua," kata pabrikan ban asal Italia. Hampir setiap tim memajukan rencana mereka untuk pitstop ketika safety car dikeluarkan untuk kedua kalinya, hal itu berarti mereka melakukan sekitar 40 putaran atau lebih dari tiga perempat jarak lomba yang sebanyak 52 lap dengan satu set ban saja.

Silverstone juga merupakan salah satu trek yang cepat dan sangat menuntut performa ban. Pirelli menyatakan jika sejumlah lap terakhir hari itu sangat berat, sebagai konsekuensi dari tekanan terbesar yang pernah dikenakan ke ban oleh mobil Formula 1 tercepat sepanjang sejarah. Ban kiri depan, terutama, mengalami tekanan paling tinggi ketimbang lainnya di Silverstone. Silverstone akan menggelar balapan kembali akhir pekan nanti yang bertajuk Grand Prix 70th Anniversary, menandai 70 tahun sejak balapan F1 pertama digelar di sirkuit bekas lapangan udara itu pada 1950. Apakah insiden pecah ban kembali terjadi? Kita tunggu saja hasil balapannya.