Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik, Sebutan Keponakan untuk Trump

Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik, Sebutan Keponakan untuk Trump
Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik, Sebutan Keponakan untuk Trump (Foto : )
Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi dimana seseorang menganggap dirinya sangat penting, harus dikagumi, punya rasa bangga diri berlebihan, dan memiliki empati yang rendah terhadap orang lain
Keponakan Presiden AS Donald Trump, Mary Trump merilis memoar yang didalamnya menyebutkan bahwa pamannya itu memiliki semua kriteria klinis untuk menjadi seorang narsistik. Lalu apa yang dimaksud dengan gangguan kepribadian narsistik ini?Dikutip dari berbagai sumber, narsistik adalah kondisi gangguan kepribadian dimana seseorang menganggap dirinya penting dan harus dikagumi. Pengidap gangguan ini biasanya merasa diri memiliki pencapaian yang luar biasa dan lebih baik dari orang lain, serta merasa bangga berlebihan pada dirinya.Hal tersebut terjadi meskipun pencapaian yang dimiliki biasa saja. Pengidap narsistik juga memiliki tingkat empati yang rendah kepada orang lain, dan menganggap dirinya memiliki kepentingan yang lebih tinggi dari orang lain.Pengidap gangguan kepribadian narsistik juga memiliki perasaan yang mudah tersinggung dan bisa dengan mudah merasakan depresi ketika mereka dikritik oleh orang lain, meskipun mereka memiliki tingkat kepercayaan tinggi.Kepribadian narsistik masuk dalam kategori gangguan kepribadian (antisosial dan pembatasan diri) karena pada umumnya pengidap gangguan ini memiliki perilaku yang dramatis dan emosional.Berikut ini gejala dari gangguan narsistik:
  • Percaya bahwa dirinya lebih baik dari orang lain.
  • Khayalan tentang kekuasaan, kesuksesan, dan daya tarik.
  • Melebih-lebihkan prestasi tau bakat.
  • Mengharapkan pujian konstan dan kekaguman.
  • Percaya bahwa diri istimewa dan berperilaku sebagai seseorang yang istimewa.
  • Gagal untuk mengenali emosi dan perasan orang lain.
  • Mengharapkan orang lain untuk menyetujui ide dan rencana yang dibuatnya.
  • Mengambil keuntungan dari orang lain.
  • Mengekspresikan sebuah bentuk penghinaan terhadap orang-orang yang dianggap lemah.
  • Menjadi iri terhadap orang lain.
  • Percaya bahwa orang lain iri terhadap dirinya.
  • Kesulitan menjaga hubungan yang sehat.
  • Menetapkan tujuan yang tidak realistis.
  • Mudah terluka dan mengalami penolakan.
  • Memiliki harga diri yang rapuh.
  • Menampilkan diri sebagai orang yang keras kepala dan tidak emosional.
Namun di balik semua perilaku ini, terletak harga diri yang rapuh. Umumnya seseorang dengan kepribadian narsistik memiliki kesulitan untuk menerima kritik. Ia memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan rasa malu dan rasa terhina. Setelahnya, ia bisa jadi bereaksi dengan kemarahan, penghinaan, serta berbagai cara untuk meremehkan orang lain, sehingga membuatnya terlihat lebih baik.