32 Warga Sikka Masuk dalam ODP COVID-19

32 WARGA SIKKA
32 WARGA SIKKA (Foto : )
Sebanyak tiga puluh dua warga di Kabupaten Sikka, NTT masuk dalam status orang dalam pemantauan COVID-19, dua diantaranya tengah menjalani perawatan isolasi di Rumah Sakit Umum TC Hillers, yang menjadi rumah sakit rujukan.
Sementara itu, Bupati Sikka ancam tolak pasien rujukan COVID-19, jika pemerintah pusat tidak melengkapi peralatan kesehatan. Pasalnya alat pengaman diri di rumah sakit hingga kini kosong.Meski belum menjadi daerah yang terinveksi virus corona, namun orang dalam pemantauan COVID-19 di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, terus meninggkat, hingga kini jumlahnya mencapai tiga puluh dua orang.Data Dinas Kesehatan setempat tercatat, ke tiga puluh dua orang, dalam pemantauan tersebut merupakan warga dari golongan ASN, yang pulang dari perjalanan dinas luar daerah. Enam pelajar yang pulang dari Jepang, biarawan dari Italia, serta wakil Bupati Sikka, yang baru pulang dari Kalimantan Timur.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlimus mengatakan, mereka yang masuk dalam status orang dalam pemantauan lantaran baru pulang dari luar daerah yang kini terpapar virus COVID-19. Saat ini tengah menjalani perawatan isolasi secara mandiri, di rumah masing-masing selama 14 hari.Petrus menambahkan, dua diantaranya pun menjalani perawatan isolasi di ruang isolasi TB Bangsal Mawar, Rumah Sakit Umum TC Hillers Maumere, sambil menunggu hasil sampel darah yang di kirim ke Jakarta.Sementara itu, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo mengancam akan menolak pasien dengan, status orang dalam pemantauan maupun pasien dalam pengawasan COVID-19, yang akan di rujuk ke Rumah Sakit TC Hillers.Pasalnya, sejak di tunjuk jadi rumah sakit rujukan, fasilitas dan perlatan kesehatan sangat tidak menunjang, dan fasilitas yang ada saat ini tidak sesuai dengan standar WHO.Bupati menambahkan, saat ini stok APD di rumah sakit dalam kondisi kosong, sehingga menyulitkan pelayanan kesehatan bagi pasien yang kini telah menjalani peraatan isolasi di rumah sakit. Tofik Koban | Sikka, NTT