Takut Corona, Wanita China Masukkan Uang Kertas Ke Microwave Sampai Terbakar

uang microwave 1
uang microwave 1 (Foto : )
Panik, seorang wanita di China membakar uang senilai 3.125 yuan atau setara dengan Rp 6,5 juta gara-gara dimasukkan dalam microwave untuk  membunuh virus corona.
Dilansir dari Asia News Network, wanita yang berasal dari provinsi Jiangsu di China itu, memanaskan uang tersebut ke dalam microwave sehingga tidak mengandung virus corona lagi.Tak lama setelah menyalakan microwave, bau terbakar mulai tercium dari dalam alat pemanggang . Ketika wanita tersebut mematikan microwave dan membukanya, dia melihat uangnya sudah hangus.[caption id="attachment_290657" align="alignnone" width="900"]
takut corona Uang saat dipanaskan dalam microwave (Foto: Weibo/Asia One)[/caption]Setelah kejadian itu, dia membawa uang hangus tersebut ke bank lokal untuk meminta bantuan. Sayang, uang tersebut terlalu hitam dan rusak sehingga sulit dikenali oleh alat pengecek uang.Hal ini menyebabkan staf bank lokal menghitung dan memeriksa uang wanita itu secara manual untuk mengetahui apakah uang tersebut palsu atau tidak. Karena kondisinya yang rapuh, uang itu harus ditangani dengan hati-hati agar tidak pecah.Meskipun dalam situasi yang tidak biasa, Bank mengganti seluruh duit milik wanita itu yang terbakar dengan uang baru.Bank-bank di China telah mensterilkan uang tunai dengan lampu ultraviolet atau suhu tinggi sejak bulan lalu. Menurut laporan itu, bank juga mengisolasi uang hingga 14 hari sebelum mendistribusikannya ke publik.Sebelumnya WHO mengingatkan, uang tunai dapat berkontribusi pada penyebaran COVID-19. Peringatan WHO: Uang Bisa Terpapar Virus Corona WHO mengatakan kepada The Telegraph bahwa virus corona dapat bertahan pada permukaan uang selama berhari-hari setelah terpapar dan orang-orang harus menghindari menyentuh wajah mereka setelah memegang uang tunai.Dalam sebuah pernyataan kepada Business Insider, seorang perwakilan WHO mengatakan orang "harus mencuci tangan atau menggunakan pembersih tangan setelah memegang uang, terutama jika mereka akan makan atau sebelum memegang makanan."The Mayo Clinic menyebutkan bahwa virus cenderung bertahan lebih lama pada permukaan yang keras seperti plastik dan logam daripada pada permukaan yang lembut seperti kain. Sebagai contoh, dollar AS terbuat dari campuran kertas dan kain. Akan  tetapi, faktor-faktor seperti suhu dan kelembaban mempengaruhi berapa lama virus bertahan di permukaan suatu benda.