BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung, menunggak pembayaran ke sejumlah rumah sakit dan faskes sejak akhir bulan juli lalu. Total nilai tunggakan yang harus dibayarkan mencapai ratusan miliar rupiah.
Pihak BPJS sendiri belum mengetahui pasti kapan bisa membayar tunggakan tersebut. Mereka menyarankan ke pihak rumah sakit, untuk menggunakan skema
supply chain financing , ke sejumlah bank yang telah ditunjuk.Sejak akhir bulan Juli lalu, BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung, menunggak pembayaran ke 15 rumah sakit dan faskes serta klinik yang berada di kawasan Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan. Nilai tunggakan yang harus dibayar hingga saat ini, mencapai Rp 119 miliar.Adanya tunggakan ini disebabkan jumlah pengeluaran yang tidak sebanding dengan pemasukan iuran peserta BPJS kesehatan. Keterlambatan pembayaran klaim ini juga terjadi di beberapa daerah lain. Mereka juga belum mengetahui secara pasti, kapan bisa melunasi tunggakan tersebut.Pihak BPJS menyarankan kepada pihak rumah sakit, untuk menggunakan skema supply chain financing . Rumah sakit akan meminjam uang ke bank dengan agunan klaim dari BPJS kesehatan.Nantinya jika klaim BPJS kesehatan dibayarkan, akan dipotong otomatis oleh pihak bank. Skema ini diharapkan bisa membantu rumah sakit untuk tetap beroperasi.Terdapat empat bank yang ditunjuk untuk bisa menggunakan skema supply
Baca Juga :
