Klaim Jokowi Bangun 191 Ribu KM Jalan Diragukan, Ini Faktanya

Klaim 191000 Km Jalan Diragukan
Klaim 191000 Km Jalan Diragukan (Foto : )
Debat Capres ke-2 menyisakan polemik pembangunan jalan desa sepanjang 191 ribu kilometer. Berapa biaya untuk membangun 191000 km jalan, berapa pula waktu dibutuhkan untuk membangun jalan sepanjang itu?
newsplus.antvklik.com
 Klaim Jokowi telah membangun 191 ribu km jalan yang disampaikan saat Debat Capres ke-2 diragukan sejumlah pihak terutama para lawan politiknya. Umumnya, mereka meragukan waktu dan biaya yang diperlukan untuk membangun jalan sepanjang itu seperti yang dilontarkan Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar.https://www.youtube.com/watch?v=JABSZPtdxK8Kubu pemerintah melalui Kemendes/PDTT telah menjelaskan dari mana angka panjang jalan sebesar 191 ribu km tersebut. Dalam akun twitternya Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menulis “ Masih ada yang belum sadar kalau Indonesia negara besar yang terdiri dari 74.957 desa rupanya. 191 ribu jalan desa kalau dibagi 74 ribu desa, berarti rata-rata setiap desa membangun 2,5 km per 4 tahun atau 625 meter jalan desa pertahun. Masih menganggap belum wajar? Perlu pengalaman," tulis Eko di akun twitternya pada 18 Februari 2019.Menurut Menteri Desa Eko P. Sandjojo, jika tiap desa telah membangun 2,5 km jalan desa maka akan terbangun lebih dari 191 ribu km. Sebab ada hampir 75 ribu desa di nusantara. Faktanya, sebagian besar dana desa memang digunakan untuk membangun jalan desa. Jadi, angka tersebut muncul dari 2,5 km dikali 75 ribu desa yang hasilnya sekitar 187.500 km jalan desa. Sementara jalan yang dikerjakan Kementerian PUPR sejak 2015 sampai 2018 telah mencapai sekitar 3.432 kilometer. Nah, jika dijumlahkan akan menghasilkan mendekati  191 ribu km. Lantas, berapa biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk membangun jalan? Pihak Kementerian PUPR menjelaskan pembangunan jalan  sepanjang 1 km dengan lebar antara 2-3 meter membutuhkan waktu 2 bulan dengan jumlah tenaga kerja sekitar 20 orang. Menurut Kepala Biro Informasi Publik Kementerian PUPR,  R. Endra Saleh Atmawidjaya, waktu pengerjaan jalan sangat tergantung ketersediaan bahan baku dan jumlah tenaga kerja yang dikerahkan."