Sebanyak 12 Alat pendeteksi gempa dan tsunami di Pantai Pangandaran yang tersebar di bagian Barat dan Timur, ditemukan dalam kondisi tidak berfungsi dan rusak. Hal ini merupakan hasil survey yang dilakukan oleh petugas BPBD Pangandaran.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pangandaran Nana Ruhena mengungkapkan kini hanya terdapat 2 alat pendeteksi saja yang masih berfungsi, namun jumlah ini belum cukup dari yang semestinya dibutuhkan yakni sebanyak 30 alat.
“Berharap Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Pemerintah Provinsi Jawa Barat atau pun Pemerintah Pusat, bisa segera mengganti dan memasang alat pendeteksi gempa dan tsunami yang rusak,” katanya. Nana menambahkan 2 alat pendeteksi gempa dan tsunami yang tersisa berfungsi, kondisinya sudah memprihatinkan, harus diganti dengan yang baru.
Kabupaten Pangandaran yang memiliki garis pantai sepanjang 93 Km ini, pada tahun 2006 lalu pernah dilanda gempa dan tsunami yang menewaskan ratusan warga. Laporan Aditya Tri Wahyudi dari Pangandaran
