www.antvklik.com – Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil melakukan pembalasan atas Hafiz Faizal/ Gloria Emanuelle Widjaja. Itu terjadi pada semifinal Indonesia Open 2018, Sabtu (7/7). Dalam duel yang berlangsung di Istana Olahraga (Istora) Gelora Bung Karno ini, Tontowi/Liliyana hanya butuh waktu 30 menit untuk menyingkirkan rekannya sesama pelatnas itu. Tepatnya menang 21-18, 21-8. Hasil ini membalas kekalahan mereka dari Hafiz/Gloria pada semifinal All England 2018 lalu dengan skor 21-18, 15-21, 29-30.
"Secara permainan, bisa dikatakan seimbang. Namun, mereka lebih banyak melakukan kesalahan sendiri," kata Liliyana seusai pertandingan.
Pernyataan pebulu tangkis 32 tahun ini beralasan. Hafiz/Gloria memang tampil tidak seperti biasa.
"Hari ini, Hafiz/Gloria seperti kurang tenang. Jika main normal, mereka bisa meladeni kami," Tontowi, menambahkan.
Di final Indonesia Open 2018, mereka akan melawan ganda campuran Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, yang mengalahkan ganda asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
"Siapa pun lawannya, kami harus siap. Kami akan fokus untuk besok (final)," ujar Liliyana, optimistis.
Sementara ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga melaju ke final setelah di semifinal mengalahkan ganda Indonesia lainnya Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada Sabtu (7/7). Dalam duel itu, ganda Fajar/Rian menyerah kurang dari setengah jam. Karena pertandingan berakhir dengan 2 set langsung 13-21, 10-21. Hasil ini ironis, mengingat di atas kertas, mereka sejatinya bisa mengimbangi Kevin/Marcus. Hanya, fakta di lapangan berbanding terbalik.
“Harus diakui jika permainan kami tidak bisa keluar. Tentu kami ingin menang supaya bisa ke final. Namun, kami selalu keduluan (Kevin/Marcus)” kata Rian seusai pertandingan.
Duel melawan pasangan yang akrab disapa Minions ini jadi yang pertama bagi mereka. Awalnya, Fajar/Rian mampu mengimbangi. Fajar menilai permainan hari ini kurang maksimal. Bahkan, pebulu tangkis 23 tahun itu mengasih nilai 62 dari 100 untuk permainan ia dan rekannya Rian di babak semifinal.
“Kevin/Marcus benar-benar prima. Mereka pantas jadi ranking satu dunia. Bahkan, Kevin di depan mainnya seperti mau makan bola,” Fajar, menambahkan.