UP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Peduli Gempa Cianjur Berikan Bantuan

UP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya Peduli Gempa (Foto : Istimewa)

Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada 21 November lalu telah menyisakan penderitaan mendalam bagi warga.

Banyak rumah warga yang rata dengan tanah dan sebagian besar rumah di lokasi terdampak tidak lagi aman untuk dihuni karena struktur bangunan telah rapuh.

Jumlah korban jiwa berdasar dari Satgas Gabungan penanganan gempa magnitudo 5,6 Cianjur mencapai 602 jiwa.

Jumlah tersebut disampaikan Bupati Cianjur, Herman Suherman berdasarkan validasi data akhir sesuai by name by address.

Saat ini korban terdampak gempa masih mengungsi di tenda-tenda darurat yang berakibat pada terjadinya gangguan kesehatan yang mengenai anak-anak hingga orang dewasa.

Selain itu, para korban mengeluhkan lambannya bantuan dari pemerintah untuk membangun kembali rumah-rumah mereka yang mengalami kerusakan.

"Bantuan (untuk membangun rumah) tak kunjung tiba karena terlalu birokratis yang terkesan berbelit-belit hingga saat ini belum bisa diterima, kami orang kecil yang tidak memahami diminta untuk membuat RAB lah… RAB itu apa? kami tidak mengerti," ujar Ketua Lingkungan. "Sementara kebutuhan untuk bertahan hidup saja masih mengandalkan bantuan dari para pemerhati yang peduli terhadap korban gempa Cianjur," pungkasnya.