Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah negara masih berlomba menunjukkan otot kekuatan militernya. Setelah India uji coba rudal torpedo, kini giliran Rusia uji coba rudal hipersonik. Militer Rusia mengklaim telah berhasil melakukan uji coba peluncuran rudal jelajah hipersonik Tsirkon di lepas pantai utara Rusia. Uji coba ini digelar bertepatan dengan ulang tahun Presiden Rusia Vladimir Putin ke-68 tahun.Putih sendiri menyebut keberhasilan uji coba ini sebagai peristiwa besar bagi negaranya.Kepala Staf Umum Rusia Valery Gerasimov lewat konferensi video pada Rabu (7/10/2020) mengatakan kepada Putin bahwa uji coba digelar dari atas kapal fregat Admiral Groshkov di Laut Putih.Gerasimov menjelaskan, rudal hipersonik ini terbang dengan kecepatan lebih dari delapan kali kecepatan suara dan mencapai sasaran sejauh 450 kilometer di Laut Barents.
Rudal Torpedo India
Uji coba rudal hipersonik Rusia dilakukan hanya berselang dua hari pasca India melakukan uji coba peluncuran rudal torpedo.Rudal torpedo terbaru India diberi nama SMART (Supersonic Missile Assisted Release of Torpedo).Disebut rudal torpedo karena rudal yang diluncurkan, membawa torpedo didalamnya untuk target di lautan.Menurut Kementerian Pertahanan India, rudal ini telah diuji coba dari Pulau Abdul Kalam atau Pulau Wheeler yang berlokasi di Negara Bagian Odisha pada Senin (5/10/2020).Dengan menggunakan rudal berkecepatan supersonik, jangkauan torpedo jadi meningkat jauh.Disebutkan, rudal pembawa torpedo bertenaga baterai ini dapat melesat hingga tiga kali kecepatan suara ke target sejauh 20 kilometer. Namun jangkauannya dapat ditingkatkan hingga mencapai 643 kilometer.Selain India, baru Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Jepang yang memiliki senjata rudal torpedo ringan. Namun belum ada yang memiliki jangkauan sejauh rudal torpedo India.Dalam beberapa tahun terakhir, India memang giat meningkatkan kemampuan perang anti kapal selam.Karena itu, uji coba rudal torpedo India menjadi sangat penting guna mengantipasi perluasan dominasi kekuatan militer China hingga ke Samudera Hindia.Berdasarkan laporan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Bejiing telah membangun 60 kapal selam baru yang akan dikirim jauh dari daratan mereka.Angkatan Laut China juga telah mendapat akses sandar di pelabuhan sekitar Samudera Hindia, termasuk pendirian pangkalan militer di Djibouti, yang berada di tanduk Benua Afrika.
VOA Indonesia, CNN