Sidak DPRD, Posko Screening di Pintu Masuk Perbatasan Banyuwangi Tidak Maksimal

sidak (Foto : )

Pimpinan DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, kembali melakukan sidak di posko screening yang ada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Lagi-lagi, dalam sidak tersebut ditemukan posko screening yang sudah berpindah tempat, dan peralatan untuk cek kesehatan yang sangat minim. Setelah menyidak posko gugus tugas penanggulangan covid-19, yang belum siap untuk digunakan, pimpinan DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, kembali melakukan sidak di posko screening, di wilayah perbatasan Kabupaten Banyuwangi, dengan Kabupaten Situbondo. Namun, ketika tiba di lokasi yang sempat disebutkan oleh sekretaris gugus tugas penanggulangan covid-19 di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, ternyata posko tersebut sudah tidak ada lagi. Pengakuan salah satu warga, posko screening tersebut sudah tidak ada lagi sejak Selasa malam. Setelah dikonfirmasi ke pihak Kecamatan Wongsorejo, ternyata posko screening tersebut dipindah ke Desa Wongsorejo, atau sekitar 10 kilometer ke arah Kota Banyuwangi, dari lokasi pertama. Saat tim sidak tiba di lokasi jembatan kramasan Desa Wongsorejo, ternyata banyak ditemukan kekurangan. Padahal, posko screening ini sedianya harus beroperasi 24 jam, memeriksa kendaraan yang datang dari luar Kota Banyuwangi, mulai dari penumpang hingga kendaraan. Namun, saat ditanyakan ternyata peralatan seperti petugas kesehatan yang tidak memiliki APD, termo gun,  bilik sterilisasi, alat penyemprotan disinfektan, jumlahnya masing-masing hanya satu. Sehingga petugas gabungan yang ada di posko, hanya bisa melakukan screening di jam-jam tertentu.Padahal, di jalur pantura ini ribuan kendaraan selalu melintas masuk Banyuwangi atau yang akan menyeberang ke Bali, setiap harinya. Melihat kondisi ini, Ketua DPRD Banyuwangi membeberkan kalau sidak ini dilakukan, bukan untuk mencari kesalahan. Namun, seharusnya gugus tugas penanggulangan covid-19 harus bekerja keras dan sesegera melengkapi peralatan yang dibutuhkan, secepatnya. Sebab, untuk menanggulangi penyebaran virus covid-19 ini, pemerintah Kabupaten Banyuwangi, sudah menyiapkan anggaran Rp78 miliar. Perlu diketahui, hingga hari ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mendata kalau ada penambahan dari 444 menjadi 467 orang, dalam pemantauan, sedangkan pasien dalam pengawasan berjumlah 5 orang, sedang dirawat di RSUD Blambangan, dan 1 pasien positif corona yang masih diisolasi di RSUD blambangan. Happy Oktavia | Banyuwangi, Jawa Timur