Begini Kepanikan Hong Kong Hadapi Virus Corona, Supermarket Diserbu

Customers queue to buy groceries at a supermarket following a new coronavirus outbreak in Hong Kong (Foto : )

Stasiun kereta cepat di Kowloon yang sepi (Foto: Reuters)[/caption]

Ancaman Mogok Kerja

Sebelumnya otoritas Hong Kong akan meningkatkan pengamanan guna mengantisipasi penyebaran virus corona. Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam telah menetapkan status darurat virus corona sejak Sabtu (25/1/2020) lalu.Namun para pekerja medis Hong Kong merasa, langkah pemerintah belum cukup. Mereka menuntut penutupan pintu perbatasan Hong Kong dengan China daratan.Ketua aliansi pekerja medis Hong Kong Chris Cheung mengatakan, lebih dari 16.000 orang, termasuk pekerja medis, telah menandatangani petisi penutupan total pintu perbatasan dengan China daratan.[caption id="attachment_274243" align="alignnone" width="900"] Antre memberikan tanda tangan petisi penutupan perbatasan dengan China daratan (Foto: Reuters)[/caption]Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi pemerintah, menurut Cheung, maka akan mereka akan mogok massal  mulai 5 Februari 2020."Kita berencana mogok massal. Dan di hari pertama kita akan menghentikan layanan darurat, jika pemerintah tidak meresponnya," kata Cheung.Menurutnya, penutupan pintu perbatasan ini penting karena Hong Kong tidak memiliki ruang isolasi yang cukup untuk menghadapi wabah virus corona. Sejauh ini tercatat ada delapan kasus virus corona di Hong Kong.Situasi Hong Kong yang kian tak menentu membuat bursa saham Hong Kong anjlok, Rabu (29/1/2020). Indeks Hang Seng turun hingga 3 persen pada pembukaan pasar, dan berakhir di angka 2,3 persen pada penutupan perdagangan bursa. Reuters