Pasca Pilpres, Persaudaraan Masyarakat Sumatera (Permara) berharap agar persatuan dan kesatuan bangsa terpelihara dengan baik. newsplus.antvklik.com- Persaudaraan Masyarakat Sumatera mengajak semua elemen masyarakat merajut ulang hubungan antar etnis dan agama pasca Pilpres. Pasalnya masih banyak masyarakat yang hidup dalam ego masing-masing, yang bisa mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.Persaudaraan Masyarakat Sumatera (Permara) dalam memperingati hari jadi ke-2 yang dilaksanakan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat sabtu (24/8/2019) mengajak semua elemen bangsa dan masyarakat untuk kembali merajut hubungan antar etnis dan agama agar kembali harmonis.Acara yang dihadiri oleh Jimly Assidiqie sebagai Dewan Penasehat, dan Supratman , Ketua Umum Permara, mengambil tema "mensyukuri perbedaan untuk menggapai berkah dalam berorganisasi". "Papua, contoh ringkihnya persatuan kita, maka gara-gara kejadian satu di Malang itu alamiah tidak ada rekayasa, spontan. artinya rasa kerukunan itu menghilang. hanya gara2 persaingan politik sesaat, ini berbahaya kalau dibiarkan. Menghimbau tokoh masyarakat di Papua menyadari dampak negatif dari emosi sesaat dari sikap antipati terhadap di Malang. harus mulai di rem," papar Jimly Assidiqie. Jimly juga meminta para tokoh asli kaum pendatang dari berbagai agama dan suku supaya mulai membatasi diri terhadap isu-isu yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Jimly juga menekankan pentingnya kerukunan bangsa jauh lebih penting dari pada emosi sesaat. "Kita tidak ikut ikut masalah politik, karena di dalam tubuh Permara kepengurusan ini banyak bermacam macam orang partai politik jadi kita tidak bicara politik. Permara akan mengeluarkan personal anggota jika terbukti menghasut keutuhan itu," jelas Ketua Umum Permara Supratman.
Pasca Pilpres, Permara Ajak Rajut Ulang Hubungan Antar Etnis
Sabtu, 24 Agustus 2019 - 18:23 WIB
Baca Juga :