Pemeriksaan Rocky Gerung Soal "Kitab Suci Fiksi", Ditunda Besok

Rocky Gerung (Foto : )

Polisi akan memeriksa Rocky Gerung terkait ucapannya soal "Kitab Suci itu Fiksi". Apa kata  pendukung  Jokowi soal  pemanggilan itu? newsplus.antvklik.com- Sejak kemarin beredar surat panggilan kepada Rocky Gerung untuk menjalani pemeriksaan atas dugaan tindak pidana Penistaan Agama.Surat tersebut ditandatangani Wadirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Moh. Irhamni yang ditujukan kepada Rocky Gerung.Pemanggilan itu berkaitan dengan dengan laporan Jack Boyd Lapian, terhadap dugaan penistaan agama yang dilakukan Rocky Gerung dalam Program Indonesia Lawyer Club (ILC) pada 10 April 2018 yang menyatakan bahwa kitab suci itu adalah fiksi.Mestinya, pemeriksaan ini berlangsung hari ini. Namun karena Gerung masih di luar kota, pemeriksaan akan dilaksanakan besok.Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan agenda pemeriksaan Rocky Gerung hari ini mendengarkan pembelaan. Argo menjelaskan panggilan Rocky hari ini untuk meminta klarifikasi."Jadi ini bukan pemeriksaan panggilan itu, ini panggilan klarifikasi. Kita memberikan waktu dan ruang untuk yang bersangkutan untuk membela diri atas laporan yang dituduhkan," kata Argo.Panggilan itu menimbulkan reaksi keras di media sosial. Media sosial twitter misalnya menempatkan tagar #SaveRockyGerung sebagai top trending dengan 5,985 cuitan Rabu sore kemarin."Tidak perlu. Meski aku sering dirugikan oleh Rocky yang jika talk show denganku gak pernah serius menyerangku, aku anggap bangsa ini harus bisa rileks dengan retorika sebuah pendapat selama ada argumentasinya. Tugas mereka yang gak setuju adalah mematahkannya dengan argumen juga," kata fungsionaris PDIP Budiman Sudjatmiko."Kita seluruh umat manusia sedang memasuki zaman yang serba baru, zaman disruptif (inovatif & mengacak2 segala yg tdk bisa beradaptasi). Itulah #Revolusi40. Jangan sampai yang baru & serba mengagetkan ini nanti dipidanakan karena panik. Nanti kita bisa terpelanting zaman," kata akun Budiman Sudjatmiko."Tanpa pernah mendengar argumen lawan, kita tak kan pernah belajar yg baru.Berargumen lah agar lawanmu juga belajar. Begitulah peradaban dibangun," tambahnya. (MTH, Eko Prabowo-Jakarta)