Utang piutang itu hal biasa dalam urusan bisnis, termasuk dalam bisnis energi. PT PLN merencanakan akan menarik pinjaman antara 50 hingga 60 triliun rupiahDirektur Keuangan
PLN
Sarwono Sudarto menjelaskan utang bisa diambil dari dalam negri jika ada komponen dari dalam negeri yang lebih murah.Namun utang dalam dollar dan valas juga dibutuhkan .Pasalnya sebagian kebutuhan pembangunan listrik impor."Tahun ini pinjam nggak? Insya Allah kami pinjam. kapan? pada waktu yang tepat, bunga yang tepat, jumlah yang tepat, jadi ini yang kami tidak bisa katakan. tapi insyaallah kami akan lakukan pinjaman, berapa kira-kira tahun ini, ya sekitar rp 50-60 triliun" ungkap Sarwono Sudarto dalam jumpa pers di kantor PLN Pusat di Jakarta , Rabu(28/3/2018)Utang pln 2015 tercatat penambahan pinjamannya 18,7 triliun,pada tahun 2016 sebesar 22,4 triliun dan 2017 sebesar 42,5 triliun rupiah.PLN dalam laporannya pada 2017 meraup laba bersih 4,42 triliun, terjadi penurunan laba dibanding tahun sebelumnya yang meraih laba 8,15 triliun. Penurunan itu disebabkan kenaikan biaya primer seperti batu bara yang naik sejak 2016.Padahal 58 persen produksi listrik PLN menggunakan batu bara.Nah sebagai konsumen, tentu kita semua akan bilang Alhamdulillah kalo tarif listrik tidak naik... Laporan Cendono Mulian dan Hartono dari Jakarta
Baca Juga :
